Oleh Lilis suryani 
Aktivis Muslimah

Dua jenazah yang diduga merupakan ibu dan anak ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka atau tengkorak di sebuah rumah di wilayah Cinere, Depok, Jawa Barat, Kamis (7/9).
Sampai saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki temuan dua jenazah masing-masing berinisial GA (64) dan DA (38). Termasuk, mengusut dugaan penyebab kematian korban. (CNN Indonesia.com 8/9/2023)

Menurut informasi warga setempat. ibu-anak tersebut, keluarga yang tertutup, yang jarang berkomunikasi dengan tetangga dan warga sekitar. Fakta ini, telah diungkap oleh tetangga kepada wartawan. (Tempo.co 12/9/2023)

Komunikasi dengan Tetangga

Fitrah manusia hidup berdampingan, berinteraksi satu dengan lainnya. Namun sebaliknya faktanya pada sebagian orang, lebih nyaman dengan kesendiriannya. Kurangnya interaksi, mengisolasi diri, sifat individualisme menjadi momok saat ini. Hal tersebut menjadi faktor  pemicu keterlambatan dan minimnya  informasi warga pada kasus ini. Disinilah pentingnya komunikasi antar tetangga yang satu dengan lainnya. 

Pada masa ini sebagian orang meremehkan tetangganya. Seolah semua sudah mampu diatasi dan tidak perlu bantuan orang lain. Rasa gengsi, persaingan ikut mewarnai. Sehingga melalaikan adab bertetangga. Tetangga ini bukanlah sahabat atau saudara, namun tetangga adalah orang terdekat yang akan membantu jika kita mempunyai masalah di rumah. Karena itu, cobalah menjalin hubungan baik dengan tetangga, sehingga lingkungan tempat tinggal kita lebih aman dan nyaman.

Menjaga hubungan baik bisa dilakukan dengan cara mengucap salam saat bertemu, atau sekadar tersenyum. Bila sudah kenal tanyakan kabarnya, apakah keadaannya baik-baik saja. Jika sedang tidak baik-baik saja, sedang terkena musibah, sedang sakit. Hendaknya tetangga bersama-sama menjenguk dan memberikan pertolongan semampunya. Kemudian turut serta dalam kegiatan di lingkungan sekitar.

Seperti kerja bakti, musyawarah RT, dan banyak lagi. Rukun tetangga itu menjadi wadah untuk kerjasama dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di lingkungan. Sebab, banyak hal yang apabila dikerjakan bersama-sama akan lebih ringan. Kita manusia biasa yang terbatas yang tidak mampu menyelesaikan masalah sendirian.

Komunikasi semestinya dilakukan dua arah. Namun jika ada salah satu tetangga yang menutup diri, membuat komunikasi terhambat. Pentingnya komunikasi untuk memastikan kita semua dalam keadaan baik-baik saja. Namun acapkali rasa peduli terhadap tetangga itu dipandang negatif. Bagi sebagian orang yang berprasangka buruk, perhatian ini dianggap intervensi atau intimidasi. Khawatir urusan rumah tangga diketahui tetangga, dan aibnya disebarluaskan. Kecemasan ini menimbulkan rasa takut bersosialisasi dengan tetangga. Tetapi bukan berarti malah menutup diri dengan orang lain atau tetangga sekitar. Akhirnya kesulitan komunikasi dan meminta bantuan tetangga. Kemudian akan merugikan diri sendiri.

Tuntunan Islam Adab Bertetangga

Hidup bertetangga merupakan salah satu ciri khas masyarakat muslim. Dalam Islam sudah diatur mengenai adab bertetangga, dalil silaturahmi. Tetangga adalah orang yang paling dekat rumahnya dengan kita. Islam membahas tuntunan adab bertetangga. Dimana memperlakukan tetangga dengan baik merupakan perintah Allah SWT.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda: "Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya." (HR. Bukhari dan Muslim) 

Memuliakan tetangga dapat dicontohkan dengan saling bertegur sapa, bersilaturahmi, tabayun. Hindari bergibah atau membicarakan hal-hal yang tidak penting. Itu hanya mendatangkan mudarat dan menyakiti tetangga. Akhirnya malah bermusuhan dan saling mengejek satu sama lain. Hal ini bertentangan dengan perintah Allah SWT. Sebab, dalam masyarakat muslim diajarkan untuk menjalin silaturahmi dengan tetangga dan berbuat baik kepada tetangga. Silaturahmi merupakan salah satu sarana amalan yang diperintahkan Allah SWT. Dengan melakukan silaturahmi yang baik dengan tetangga. Itu sama artinya sudah melakukan perintah Allah SWT.
Berikut dalilnya yang tercantum dalam Al-Qur'an:

"...Dan, berbuat baiklah kepada ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, serta tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh." (QS An-Nisaa [4]:36)

Rasulullah SAW juga selalu mengingatkan umatnya untuk berbuat baik dengan tetangganya. Nabi SAW bersabda, "Jibril terus-menerus berwasiat kepadaku agar berbuat baik kepada tetangga hingga aku mengira dia akan mewariskannya." (HR Bukhari dan Muslim). Dengan demikian dapat disimpulkan sebagai umat muslim hendaknya melakukan perbuatan baik kepada tetangganya. Kalau hal ini sudah dilakukan, niscaya tidak ada prasangka buruk satu dengan lainnya. Sehingga dalam bertetangga terjadi komunikasi yang lancar dan baik. Marilah kita terapkan budaya Islam dan perintah Allah SWT. Sebagai salah satu bentuk menggugurkan kewajiban dan perintah Allah SWT tersebut. Demi terciptanya keharmonisan, rasa aman, tenggang rasa, serta kuatnya jalinan tali silaturahmi antar tetangga.[]

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama