Oleh Ratna Puspitasari 
Pelajar


Pada tanggal 20 November adalah hari peringatan anak sedunia yang diperingati diseluruh dunia. Peringatan ini merupakan momen penting untuk merayakan hak hak anak diseluruh dunia. Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kesejahteraan anak dan menciptakan masa depan yang baik bagi anak anak.

Peringatan hari anak ini awalnya ditetapkan pada tahun 1954 sebagai hari anak universal, kemudian diganti pada tanggal 20 November karena berkaitan dengan diadopsinya konvensi hak anak. Konvensi ini ialah kesepakatan internasional pertama yang secara komprehensif melindungi hak anak anak. Perlindungan ini mencakup berbagai aspek kehidupan yaitu hak bertahan hidup, berkembang, kesejahteraan, keamanan, ketentraman, perlindungan dari kekerasan dan eksploitasi.

Peringatan ini mengajak memberikan kesempatan pada anak untuk didengar, diberdayakan, dipahami, dan dibimbing dengan hal yang baik dan benar sesuai tumbuh kembang anak. Pada akhirnya peringatan ini tidak sekadar peringatan tahunan, tetapi konsistensi untuk mewujudkan masa depan anak yang lebih baik dan memiliki hak hidup untuk sehat, aman, dan bermartabat.

Bagi sebagian anak di seluruh dunia hari peringatan anak sedunia adalah hari yang ditunggu-tunggu, berbeda dengan anak anak di Palestina yang harapan mereka untuk hidup pun mereka bertaruh dengan bom dan rudal yang diluncurkan setiap hari tanpa mengurangi iman mereka sebagai muslim dan melaksanakan kewajibannya di tengah konflik.Tidak ada tempat yang aman sekali pun di ujung pelarian mereka yaitu "RAFAH". Anak-anak di negara lain mendapatkan gak mereka yaitu bersekolah, dilindungi, bermain dan bahagia. Namun semua itu tidak bisa dirasakan oleh anak-anak Palestina. 

Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS) melaporkan, jumlah korban tewas Palestina menembus angka 42.334, dengan mayoritas korban berasal dari Jalur Gaza. Sebanyak 41.615 korban jiwa berada di Jalur Gaza dan 719 korban jiwa lainnya di Tepi Barat  yang meninggal akibat serangan intens Israel yang terus berlangsung selama setahun terakhir dengan cara dibom, dirudal, di tembak, dan disiksa sebagai sandera. Dari jumlah tersebut, 16.891 adalah anak-anak, yang menjadi salah satu kelompok paling rentan dalam konflik yang berkepanjangan ini. Tidak ada tempat aman, dan anak di Gaza mengalami traumatis akibat perang yang konsekuensi berlangsung seumur hidup. Dari gencatan senjata yang dimulai pada 7 Oktober hingga sekarang sekitar setahun lebih sekitar 1,9 juta orang diperkirakan telah mengungsi di dalam negeri, separuhnya adalah anak anak. Mereka menderita lahir dan batin yang berkepanjangan. Tidak memiliki Akses air yang cukup, makanan, bahan bakar, obat-obatan, terpisah dari orang tua dan berpindah berkali-kali.

Seperti ayat Al Qur'an di bawah ini:
“Dan apabila dikatakan kepada mereka, ‘Janganlah berbuat kerusakan di bumi!’ Mereka menjawab, ‘Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan.’ Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari.”
(QS. Al-Baqarah: 11-12)

Unicef pun terus mendesak para pemimpin dunia pada setiap kesempatan agar akses kemanusiaan diberikan keseluruh Gaza. Nyatanya sampai sekarang Gaza pun masih terus mendapatkan kekerasan dan penyerangan dari zionis Israel yang tak berkesudahan dan bahkan membakar camp camp pengungsian dan menawan warga biasa untuk akses kejahatan mereka. Segala bentuk kejahatan sudah dirasakan oleh penduduk Gaza. Dunia pun diam atas penderitaan Gaza karena kepentingan ekonomi negara dan jabatan jauh lebih penting daripada nasib anak anak di Gaza dan diberbagai wilayah konflik lainnya.

Solusi Islam

Di dalam peraturan Islam sudah pasti kesejahteraan rakyat yang paling diutamakan seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi, politik, yang berdasarkan syariat Islam. Permasalahan Gaza bisa berakhir bila umat Islam bersatu padu berjuang dan berjihad untuk membebaskan Palestina dari penjajahan selama puluhan tahun. Hanya dengan peraturan dan syariat Islam kafah lah aturan yang dibuat oleh Allah Swt yang sudah pasti tidak akan merugikan kita yaitu naungan khilafah.

Bagaimana caranya? mengusir zionis Israel dari wilayah Palestina dengan jihad dan tegakkan khilafah. Mengapa khilafah? Karena itulah bahasa orang yang dikenal orang yahudi. Tidak terhitung banyak perundingan damai dilakukan, tetapi hasilnya nol besar. Mereka tetap merengsek masuk ke Palestina sampai cita cita negara Israel Raya terwujud. Maka dari itu, cara mengusir mereka adalah jihad. Jika khilafah tegak, jihad bisa berjalan dengan baik dengan potensi tentara dan alat tempur yang dimiliki umat muslim yang disatukan khilafah. 

Jihad perlu kekuatan senjata, sedangkan khilafah belum berdiri. Jadi, langkah yang logis dan praktis ialah tentara yang ada di negeri muslim dikirim ke Palestina untuk mewujudkan jihad itu. Jika satu pasukan saja, sudah terkumpul lebih dari 50 pasukan yang semangat jihad dan melawan zionis Israel maka tentu akan menggetarkan kekuatan mereka.juga menghapus sistem sekuler, kapitalis, liberalisme, demokrasi menjadi sistem Khilafah Islamiyah yang menerapkan syariat Islam secara kafah yang memperkuat fungsi keluarga, lingkungan, sosial, dan negara.

Wallahualam bissawab. []

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama