Oleh Rida Nur Jannah
Aktivis Dakwah Muslimah
Memutuskan untuk tetap melanjutkan project lagu bersama penyanyi ternama Bruno Mars setelah dirinya mengalami konflik batin dan berbagai masalah, Rose BLACKPINK menyadari bahwa konten lagu tersebut akan menuai banyak kontroversi.
Bahkan keputusan Rose ini membuahkan hasil karena kesuksesan lagu komersial ini terbukti berhasil menduduki puncak tangga lagu Global Spotify dan juga berhasil memecahkan rekor streaming di Apple Music. Bahkan Rose dapat menembus Top 10 Billboard sebagai solois wanita.
Sebelum lagu ini Rilis Rose mengatakan: “Perjalanan pulang dari studio rekaman saat itu dipenuhi dengan kegelisahan yang mencekam. Saya terus mempertanyakan keputusan untuk menciptakan lagu yang mengangkat tema permainan alkohol," ungkapnya kepada berbagai media.
Lagu ini rilis ternyata berdekatan dengan masa ujian Skolastic Perguruan Tinggi (CSAT) di Korea Selatan atau dikenal juga dengan Suneung. Ini menjadi salah satu alasan mengapa lagu ini diboikot di negara sang penyanyi itu sendiri. Karena lirik lagu "Apateu" yang terus berulang dan juga melodi yang sangat adiktif dianggap mengkhawatirkan para siswa.
Saya khawatir lagu itu akan terngiang di kepala saya bahkan selama masa ujian," kata seorang siswa kepada Yonhap News pada Minggu (27/10).
Sebelum lagu APT ternyata ada begitu banyak lagu lain yang terlarang bagi para siswa calon peserta CSAT. Beberapa di antaranya adalah U R Man (SS501), Ring Ding Dong (SHINee), Dumb Dumb (Red Velvet).
Ini kerap kali disebut sebagai fenomena Earworm dimana lagu-lagu itu akan terus berputar dan akan membantu untuk menenangkan pikiran, tetapi bagi para siswa Earworm ini ternyata merupakan ancaman bagi mereka terutama bagi para siswa yang akan menghadapi masa ujian. Mereka akan dibuat tidak fokus dan hilang konsentrasi karena bayang-bayang dari lagu tersebut. Otomatis ini menjadi kekhawatiran bagi para orang tua yang putra-putrinya akan menjalani ujian.
Selain mengalami konflik batin Rose Blackpink juga sempat mengalami tekanan dari berbagai pihak yang menganggap bahwa lagu APT ini adalah sebuah plagiat dari salah satu lagu Jepang. Menurut laporan dari Kbizoom 30/10/2024, para kritikus musik meneliti bahwa bagian chorus dari lagu ke-32, melodi dalam lagu APT. terdengar sangat mirip dengan melodi lagu Sawai yang dimulai pada detik ke-41. Kemiripan melodi ini telah memicu perdebatan di kalangan penggemar musik dan para ahli musik. Namun, mereka telah memberikan pandangan yang berbeda. Mereka berpendapat bahwa kemiripan melodi saja tidak cukup untuk membuktikan adanya pelanggaran hak cipta.
Di sisi lain kementrian Malaysia juga melarang pemutaran lagu ini karena menganggap lirik dari lagu APT ini sangat jauh berbeda dengan budaya Malaysia, beliau khawatir ini akan mendorong para pemuda untuk berperilaku tertentu bagi mereka yang mendengarkan lagu ini. Kementerian Malaysia telah menyarankan kepada para orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk tetap selalu waspada terhadap pengaruh budaya Barat.
Setelah berbagai kontroversi dan spekulasi yang beredar di masyarakat ternyata ada alasan lain yang mencuat yang menyebabkan lagu ini banyak di cekal yaitu tidak lain adanya fakta bahwa keterlibatan seorang komposer asal Israel Omar Fedi yang turut campur dalam penciptaan lagu ini. Hal ini semakin membuat perdebatan di kalangan pencinta musik K-POP dimana para pendegar dan penggemar K-Pop yang berpihak pada Palestina memandang kontribusi dan campur tangan Fedi ini adalah sebagai upaya normalisasi hubungan dengan Israel. Karena faktanya banyak K-POPers yang beragama muslim, ini menjadi polemik dimana semua negara telah berupaya memboikot semua hal yang berhubungan dengan Israel.
Mengingat serangan dan gempuran agresi militer Israel sampai detik ini belum juga usai dan belum dilakukan solusi yang tepat untuk menghentikan genosida ini. Bahkan setiap harinya terus bertambah angka korban dari rakyat palestina. Seharusnya sebagai umat muslim dan dari sisi kemanusiaan kita tak pantas mendukung apapun yang berkaitan dengan Israel dan negara baiknya lebih tegas dalam mengambil peran untuk melindungi para pemudanya dari upaya meracuni pemikiran mereka dalam bentuk lagu maupun trend dan budaya-budaya Barat yang akan merusak moral pemuda dan bangsa. Karena jika melihat arti dari lirik lagu APT sendiri secara tidak langsung mernormalisasi hubungan di luar nikah dengan kata-kata rayuan yang menjebak para pendengar muda ikut merasakan isi lagu tersebut dan bahkan bisa sampai pada titik halu.
Jika kita mengamati para pemuda hari ini mudah sekali terjangkit FOMO dan juga jauhnya mereka dari ilmu agama membuat para pemuda tak faham akan jatidiri mereka sebagai pemuda muslim bagaimana sikap mereka yang harusnya berempati dengan saudara muslim di Palestina. Karena hanya negaralah yang mampu merelaisir segala bentuk peraturan yang dapat diterapkan di tengah-tengah masyarakat.
Negara harusnya lebih berperan aktif dalam penjagaan terhadap konten-konten budaya Barat, terutama bagi negara mayoritas muslim yang hari ini segala bentuk perusakan generasi telah mereka gencarkan dan memunculkan islamiphobia sehingga para pemuda hari ini lebih senang mengadopsi trend dan budaya orang kafir daripada harus mentaati aturan agama mereka yaitu syariat Islam. Ini menjadi PR negara, para guru dan para orang tua untuk tetap membimbing generasi kepada jalan yang di ridai Allah.
Wallahualam bisawab. []
Posting Komentar